![]() |
Aljabar Boolean |
Definisi 1
Aljabar boolean adalah sistem aljabar yang
berisi set S denagn dua operasi penjumlahan (#) dan perkalian ( . ) yang
didefinisikan pada set itu sehingga memenuhi ketentuan berikut :
1. Aturana A 1 dampai A5, M1 sampai M3, M5, D1 dan D2
2. Setiap elemen adalah ‘idempoten’ yaitu if a ∈ S, maka a.a = a
Definisi 2
Aljabar
boolean adalah sistem aljabar yang berisi set S dengan dua operasi + dan yang
didefinisikan pada set, sehingga setiap elemen a,b,c dari S mempunyai
sifat-sifat atau aksioma-aksioma berikut :
A1
|
a + b =S
|
<closure>
|
M1
|
a.b ∈ S
|
<closure>
|
A2
|
a + (b+c) =(a+b)+c
|
<asosiatife>
|
M2
|
a.(b.c) = (a.b).c
|
<asosiatife>
|
A3
|
Jika 0 ∈ S maka
untuk setiap a ∈ S, adalah a + 0=0+a=a
|
<identitas>
|
M3
|
Jika 1 ∈ S maka
untuk setiap a ∈ S, adalaha.1=1.1 =a
|
<identitas>
|
A5
|
a+ b = b+a
|
<konsumtif>
|
M5
|
a.b = b.a
|
<konsumtif>
|
D1
|
a.(b+c) = a.b+a.c
|
<distributif>
|
D2
|
(a+b).c = a.c
+b.c
|
<distributif>
|
D3
|
a+(b.c) =
(a+b).(a+c)
|
<distributif>
|
D4
|
(a.b)+c =
(a+c).(b+c)
|
<distributif>
|
C1
|
Untuk setiap a ∈,
dan a’ ∈ S, maka a+a’=1 dan a.a’ = 0
|
<komplemen>
|
2.2
Prinsip dualitas
Teorema 1
Untuk setiap elemen a, berlaku :
a+a =a dan aa=a
Untuk setiap elemen a, berlaku :
a+a =a dan aa=a
Terorema 2
Untuk setiap elemen a, berlaku
a+1 = 1 dan a.0=0
Untuk setiap elemen a, berlaku
a+1 = 1 dan a.0=0
Teorema 3
Untuk setiap elemen a dan b, berlaku :
a+a.b = a dan a(a+b) =a
(disebut dengan hukum penyerapan)
Untuk setiap elemen a dan b, berlaku :
a+a.b = a dan a(a+b) =a
(disebut dengan hukum penyerapan)
Teorema 4
untuk setiap elemn a dan b, berlaku :
(a.b)’= a’+b’ dan (a+b)’ = a’b’
(disebut dengan hukum de morgan)
untuk setiap elemn a dan b, berlaku :
(a.b)’= a’+b’ dan (a+b)’ = a’b’
(disebut dengan hukum de morgan)
Teorema 5
0’=1 dan 1’=0
0’=1 dan 1’=0
Terema 6
jika suatu aljabar boolean berisi paling sedikit dua elemn yang berbeda, maka ≠1
jika suatu aljabar boolean berisi paling sedikit dua elemn yang berbeda, maka ≠1
Permbuktian rumus dualitas dilakukan
berdasarkan aksioma dan sifat dari aljabar boolena yaitu :
1. Pernyataan : a+ a= a
Bukti
a+a = (a+a)(1) identitas
= 9a+a) (a+a’) komplemen
= a + (a.a’) distributif
= a+0 komplemen
= a identitas
2. Pernyataan : a.a = a
a.a = a.a +0 identitas
= a.a + a.a’ komplemen
= a (a.a’) distributif
= a.1 komplemen
= a identitas
3. Pernyataan : a+1 = a
a+1 = a.(a+a’) komplemen
= (a+a).a’ asosiatif
= a+a’ teorema 1a
= 1 komplemen
4. Pernyataan : a.0 = a
a.0 = a.(a.a’) komplemen (dual dari 2a)
= (a.a).a’ asosiatif
= a.a’ idempoten
= 0 kompelemen
5. Pernyataan : a+a.b = a
a+ab = a.1 + a.b identitas
= a(1+b) distributif
= a+1 teorema
= a identitas
6. Pernyataan : a+ab=a
a+ab = a.1+a.b identitas
= a(1+b) distributif
= a+1 teorema 2a)
= a identitas
7. Pernyataan : a.(a+b)= a
a.(a+b) = a.a+a.b distributif (dual dari 3a)
= a+ab idempotem
= a.1+ab identitas
= a(1+b) distributif
= a.1 teorema 2a)
= a identitas
8. Pernyataan : (a.b)’=a
(a.b)’=a’+b’
Diketahui : (ab)(ab)’ = 0
Diperlihatkan : (ab) (a’+b’) = 0
Bukti
(ab)(a’+b’) = aba’ + abb distributif
= 0.b +a.0 komplemen
= 0+0 teorema 2b
= 0 identitas
9. Pernyataan : (a.b)’=a
Bukti
(a+b)’ = a’b’
Diketahui : (ab)+(ab)’ = 1
Diperlihatkan : ab+a’+b’ =
1
Bukti
ab+(a’+b’) = (a+a’+b’)(b+a’+b’) distributif
=
(1+b’)(1+a’) komplemen
=
1.1 teorema
2a
=
1 identitas
Sumber : Logika Informatika (Retno Hendrowati, Ir.,MT - Bambang Hariyanto, Ir)
Sumber : Logika Informatika (Retno Hendrowati, Ir.,MT - Bambang Hariyanto, Ir)
0 comments:
Post a Comment